mahadalyannur2-Tulisan sebelumnya, kita telah memahami makna fikih industri setiap kata dan keseluruhannya. Kini, saatnya kita mengulas urgensi industri yang menarik perhatian Ulama untuk “memfikihkannya”. Ini merupakan bagian yang juga penting sebagai dasar dalam memahami fikih industri.
Industri seperti air, manusia tidak bisa terlepas darinya. Terkadang juga seperti udara, sering kali manusia terlibat dengan industri tapi tidak merasakannya. Tanpa adanya panduan fikih, industri bisa berkembang dengan cara yang bertentangan dengan prinsip Islam, baik dalam aspek produksi, distribusi, maupun dampaknya terhadap masyarakat.
Urgensi industri dapat kita kerucutkan dalam beberapa poin berikut:
1. Industri memenuhi kebutuhan hidup manusia
Industri sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Karena setiap kebutuhan yang harus terpenuhi, mulai makanan, minuman, pakaian, kendaraan, alat komunikasi, dan selainnya merupakan hasil dari sebuah kegiatan industri.
Karena Industri begitu penting dalam kehidpan manusia, seharusnya setiap daerah terdapat industri. Jika tidak, suatu daerah akan bergantung pada daerah lain. Parahnya akan sering terjadi impor. Dampaknya, ekonomi negara menjadi menurun dan lebih sulit lagi.
2. Ketergantungan profesi atau aktivitas terhadap industri
Banyak sekali aktivitas atau profesi yang sangat bergantung terhadap industri, seperti halnya, petani yang membutuhkan alat berupa cangkul, traktor, sabit dan sebagainya, tukang ojek online membutuhkan sepeda motor, pedagang yang membutuhkan gerobak dan barang dagangan, pekerja kantoran yang membutuhkan laptop, komputer dan masih banyak lagi. Bahkan banyak kegiatan keseharian yang sangat membutuhkan produk dari industri, yang kita genggam setiap hari yaitu ponsel.
3. Industri merupakan landasan dalam kemajuan sebuah pemerintahan
Tidak diragukan lagi, bahwa peran industri dalam kemajuan sebuah negara sangat dibutuhkan. Sebab dengan majunya sebuah industri akan memajukan ekonomi negara. Dengan keberadaan industri sebuah lapangan pekerjaan akan semakin luas, mengurangi tingkat kemiskinan, kontribusi besar dalam GDP dan sebagainya. Menurut Didik Prasetiyono (Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER)), perbedaan tingkat industrialisasi antar negara menciptakan ketidakseimbangan dalam perdagangan global, yang sering kali menguntungkan negara-negara maju. Negara terbelakang biasanya mengekspor produk primer dan mengimpor produk industri. Hal tersebut yang menyebabkan kesenjangan perdagangan antara negara maju dan berkembang. (Universitas Airlangga)
4. Industri memperkuat sebuah negara
Menjadi negara yang kuat merupakan impian bagi seluruh negara. Apalagi dari pengalaman beberapa negara yang pernah mengalami penjajahan. Namun kita tidak mengetahui bagaimana sebuah negara menjadi kuat? Dalam kitab “Ahkamut Tashni’”, seorang pakar mengatakan bahwa tidak diragukan lagi dasar dari dominasi Barat atas dunia saat ini adalah keunggulannya dalam industri, monopoli atas kekuatan, dan ketidakadilan dalam interaksi. Dari kutipan tersebut menunjukkan bahwa negara yang kuat memiliki landasan yang kuat juga dalam berindustri.
5. Industri meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Hidup sejahtera merupakan impian bagi setiap masyarakat. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan adanya industri. Beberapa di antaranya melalui lapangan pekerjaan yang semakin luas, peningkatan pendapatan, perubahan mata pencaharian, dan peningkatan kesadaran pendidikan dan kesehatan (EJOURNAL BANTENPROV, Academia edu dll). Beberapa aspek ini jelas adalah faktor utama dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Poin-poin di atas jelas menandakan urgensi industri. Maka, menjadi keharusan bagi ulama untuk terjun dalam dunia itu. Adanya ikut campur ulama dalam industri demi mewujudkan praktik industri yang sejalan dengan aturan syariat.
Penulis: M. Syukron Niam/Semester 4