Search
Close this search box.

Kedalaman Makna 2 Kalimat Syahadat

kalimat syahadat adalah sesuatu yang ketika orang mengucapkannya akan menjadikannya Islam, sehingga ia menjadi sesuatu yang fundamental dalam Islam. Posisinya dalam rukun Islam  berada di posisi pertama. 2 kalimat sakral ini mempunyai makna yang sangat dalam, bahkan dikatakan dalam bait Jauharu At-Tauhid

وجامع معنى الذي تقررا ** شهادتا الإسلام فاطرح المرا

“Sesuatu yang mencangkup seluruh makna yang telah ditetapkan ialah 2 kalimat syahadat, maka hindarilah perdebatan mengenai ini”

“makna” yang di kehendaki dalam bait di atas ialah seluruh akidah-akidah keimanan, uluhiyah, nabawiyah mengenai sifat wajib, mustahil, dan jaiz.

2 kalimat syahadat biasa disebut dengan “Syahadatul Islam”. Dalam bahasa arabnya dituliskan “شهادة الإسلام” , jika dipahami dengan ilmu gramatikal arab maka syahadatul islam adalah susunan idhofah dengan tiga klasifikasi yaitu :

  1. Idhofah dal lil madlul, sehingga memberikan pemahaman kalimat syahadat menunjukkan keislaman.
  2. Idhofah sabab lil musabbab, dengan pemahaman 2 kalimat syahadat adalah penyebab seseorang berstatus islam.
  3. Idhofah juz lil kul, yang mempunyai pemahaman 2 kalimat syahadat adalah salah satu fundamental dari islam.

2 kalimat sendiri yakni yang berbunyi “أشهد أن لا إله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله” adalah 2 jumlah yang mencangkup akidah yang telah disebutkan dalam bait.

Pada jumlah pertama yakni “أشهد أن لا إله الا الله” adalah menafikan penisbatan status Tuhan pada selain Allah. Hakikat Tuhan adalah zat yang disembah dengan hak, hal ini melazimkan bahwa Tuhan itu tidak butuh dengan selainnya dan segala sesuatu membutuhkan-Nya.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa makna “لا إله الا الله”   adalah “لا معبود بحق فى الواقع الا الله”  “tidak ada Tuhan yang disembah dengan hak secara nyata kecuali Allah”. Adapun maknanya dengan metode luzum adalah لا مستغنيا عن كل ما سواه و مفتقرا اليه كل ما عداه الا الله “tidak ada zat yang membutuhkan pada selain-Nya dan selain-Nya membutuhkan-Nya kecuali Allah”,  penjelasan as-syekh as-Sanusi yang tercantum dalam kitab as-Sughro adalah dengan lazim bukan dengan hakikat.

Sehingga istigna’ (tidak butuh dengan yang lain) melazimkan  wajibnya wujudnya Allah, qidam, baqa’,  mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, sucinya Allah dari kekurangan, dan juga masuk sama’, bashar, kalam, serta sifat kelaziman-kelazimannya seperti samii’an, bashiiran, mutakalliman. Sebab kalau tidak mencangkup sifat-sifat ini, maka Allah adalah sesuatu yang butuh pada sesuatu yang baru, tempat, ataupun pada sesuatu yang tidak punya kekurangan dan ini adalah mustahil.

Hal tersebut adalah 11 akidah dari sifat yang wajib bagi Allah, Ketika sudah memiliki 11 sifat ini maka mengecualikan lawan-lawan dari sifat tersebut. Selain dari sifat wajib dengan istigna’ tersebut melazimkan sifat jaiz Tuhan, jikalau Tuhan itu wajib melakukan sesuatu, maka Tuhan butuh pada sesuatu tersebut agar sempurna diri-Nya, hal seperti ini adalah suatu yang mustahil dimiliki Tuhan.

Setelahnya adalah iftiqor (sesuatu yang lain butuh terhadapnya), ini adalah yang melazimkan sifat hayat, qudrat, ‘irodat, ‘ilmu, serta kelazimannya yakni hayyan, qodiron, muriydan, ‘aliman, juga wahdaniyah. Sama seperti sebelumnya sifat-sifat ini secara otomatis menafikan kebalikannya. Sehingga total dari jumlah syahadat pertama adalah 41.

Adapun jumlah kedua yakni “أشهد أن محمدا رسول الله” didalamnya adalah pengakuan ketetapan kerasulan nabi Muhammad SAW, dari hal ini melazimkan membenarkan apa yang datang bersama beliau, juga tercangkup wajibnya ialah sifat siddiq, amanah, fathonah, tabligh. Dari sifat wajib ini menafikan sifat mustahil rasul, juga melazimkan adanya sifat jaiz rasul yakni mempunyai sifat keadaan yang sama seperti manusia pada umumnya yang tidak sampai kederajat kurang.

Sehingga jelas dari sini bahwa 2 kalimat syahadat mencangkup 50 akidah keimanan, dalam arti ketika kita mengucapkan 2 kalimat syahadat berarti kita sama halnya dengan mengakui 50 akidah keimanan tersebut.

Redaktur: M. Ibrahim
Penyunting: Syahrizal Nur R. S.

Tulisan Lainnya

Kedalaman Makna 2 Kalimat Syahadat

Tulisan Lainnya