Lajnah Ta’lif wa Nasyr Ma’had Aly An-Nur II, Badan pengurus kegiatan ilmiyyah Ma’had Aly An-Nur II, pada kesempatan kali ini mengadakan kegiatan Bahtsul Masail Wasith untuk yang kesembilan kalinya, acara ini bertempat di Kantor Pusat An-Nur II, dengan dihadiri oleh Mahasantri An-Nur II Al-Murtadlo, siang hari pukul 09.00 WIB (25/1/23).

Kegiatan rutinan Ma’had Aly An-Nur II yang digelar 2 bulan sekali ini, merupakan agenda yang membahas isu sosial dan keagamaan di masyarakat dengan merujuk pada kitab karangan ulama’ salaf, yang sekaligus menjadi tempat pembinaan untuk Bahtsul Masail, mengingat Bahtsul Masail merupakan salah satu warisan pondok pesantren yang harus dilestarikan.

Pada kesempatan kali ini, hadir Ust.Shobari, Ust. Kholili, Ust. Fatoni, dan Ust. Muhib sebagai perumus yang juga selaku dosen di Ma’had Aly An-Nur II, dan beliau KH. Nidzom Subki sebagai mushohhih. Dengan mengambil tajuk “Ganja Medis” yang tengah ramai dimasyarakat, menjadikan musyawarah kali ini sangat seru dan ramai.

Dengan penuh antusias para musyawirin mengutarakan jawabannya masing-masing serta menampilkan ibarot-ibarot dari kitab turats, masing-masing jawaban memiliki argumen yang sama-sama kuat, sehingga turunlah perumus untuk mengarahkan masalah agar lebih megerucut dan jawaban yang pasti.

Ust.Shobari selaku perumus Bahtsul Masail Wasith memberikan pembinaan serta motivasi agar para Mahasantri tidak bosan-bosan berdiskusi.

“Sebuah pesantren akan diakui kepesantrenannya apabila memiliki karya ilmiyyah dan bahtsul masail yang maju” ujar beliau.

Setelah berjam-jam berdiskusi akhirnya pun jawaban yang diharapkan ditemukan juga, hasil musyawarah mengatakan bahwasannya hukum mengonsumsi ganja untuk pengobatan diperbolehkan dengan beberapa ketentuan:

1. Dengan saran dari dokter
2. Tidak ada obat lain selain ganja

Demikian jawaban yang telah dimufakati setelah terjadi perdebatan panjang sehingga berakhirlah kegiatan Bahtsul Masail Wasith kali ini, acara ditutup dengan doa dan ramah tamah, semoga agenda yang sangat bermaslahat ini akan tetap lestari dari setiap generasi, kegiatan yang menjadi sarana debat ilmiyyah dan pemikiran santri.

Redaktur: Samsul Arifin
Penyunting: M. Ihsan Khoironi