Search
Close this search box.

Spirit Takwa di Balik Ibadah Puasa

ramadhan

KAMPUS POJOK – Puasa sering kali melatih kita untuk mengendalikan jiwa dan nafsu. Oleh karena itu, tidak jarang Nabi memberikan motivasi kepada kita yang sulit mengontrol nafsu, untuk sering-sering berpuasa. Tidak hanya itu, harapan terbesar dalam pelaksanaan puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah.

Pada tulisan kali ini, penulis hendak memberikan suguhan mengenai spirit takwa yang ada di balik pelaksanaan ibadah puasa. Tentunya, dengan tinjauan kajian tafsir al-Quran, melalui beberapa literatur ke-Islaman yang berkaitan dengan penafsiran ayat al-Quran.

Definisi Puasa Dalam tinjauan bahasa, puasa bisa kita artikan sebagai “menahan.” Juga bisa kita pahami sebagai “tidak berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain.” Oleh karena itu, orang yang menahan diri untuk tidak berbicara juga bisa kita sebut sebagai “Shaim (orang yang menahan).”إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمنِ صَوْماً“Aku bernazar kepada Tuhan yang Maha Penyayang untuk menahan diri dari berbicara.” (QS. al-Maryam: 26).

Sedang secara istilah, kita bisa memahami arti puasa sebagai menahan diri (dalam keadaan sadar) dari perkara yang membatalkan, dimulai dari terbit hingga terbenamnya matahari dibarengi dengan adanya niat. Demikianlah Fahruddin ar-Razi di dalam Mafatihul Ghaib menjelaskan.

Dalil Kewajiban Puasa Selanjutnya, ayat yang berbicara mengenai kewajiban puasa bisa dilihat salah satunya, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقُونَ“Wahai orang-orang beriman! Telah diwajibkan puasa kepada kalian sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang terdahulu. Semoga kalian termasuk dari orang-orang yang bertaqwa.” (QS. al-Baqarah: 183) Ayat di atas diterangkan oleh Nabi dalam wacana lain,‌بُنِيَ ‌الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَإِقَامِ الصَّلَاة وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ “Islam dibangun di atas lima pondasi; persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, mendirikan salat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadan.” (HR. Ahmad).

Spirit Ketakwaan di Balik Ibadah Puasa Dalam menafsiri potongan ayat di atas, “Semoga kalian termasuk dari orang-orang yang bertaqwa,” Imam Mawardi memberikan dua suguhan makna sebagaimana berikut,

Pertama, makna yang muncul adalah semoga kalian termasuk dari orang-orang yang takut untuk melakukan keharaman saat berpuasa. Keharaman tersebut misalnya makan, minum, bersetubuh dan lain sebagainya. Keterangan ini dinukil dari Abu Ja’far at-Thabari.

Kedua, makna yang ditawarkan beliau adalah puasa menjadi sebab utama seorang hamba bisa mendekatkan diri kepada Allah melalui takwa. Hal ini dengan melihat bahwa puasa bisa menahan nafsu syahwat pelaku, sehingga bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan bertakwa. Demikianlah Zujaj menjelaskan.

Dengan menafisiri potongan ayat yang sama, Fahruddin ar-Razi menjelaskan,

Pertama, ibadah puasa bisa meningkatkan ketakwaan manusia. mengingat, puasa bisa mengontrol nafsu yang berasal dari perut dan kemaluan. Dan, manusia sering kali menggunakan dua sumber nafsur tersebut dalam beraktivitas. Dengan mengontrol keduanya, harapannya derajat takwa bisa dicapai.

Kedua, berpuasa menjadi salah satu metode yang digunakan dalam bertakwa kepada Allah. Ketika seseorang mampu menahan nafsu perut dan kemaluan, padahal keduanya sangat berat, besar kemungkinan dia akan mampu untuk menahan nafsu-nafsu yang datang dari faktor lain. Dan itu akan meningkatkan nilai ketakwaan kepada Allah.

Ketiga, makna potongan ayat di atas adalah doa untuk diberikan kedudukan yang sama dengan orang-orang yang bertakwa. Hal ini menimbang bahwa puasa adalah salah satu tanda dari orang-orang yang bertakwa.

Epilog

Demikianlah spirit takwa sederhana yang bisa kita pahami melalui ayat kewajiban puasa di atas. Semoga dengan pemahaman ini, di dalam bulan Ramadan ini kita bisa senantiasa meningkatkan ketakwaan kita di sisi Allah. Sekian! Terimakasih

Redaktur: Moch. Vicky Shahrul H.
Penyunting: M. Ihsan Khoironi

Tulisan Lainnya

Spirit Takwa di Balik Ibadah Puasa

ramadhan

Tulisan Lainnya