Search
Close this search box.

Terpecahnya Islam; Hanya Satu yang Selamat

ilustrasi islam

KAMPUS POJOK – Nabi Muhammad saw. pernah bersabda:

عَـنْ عَـوْفِ بـْنِ مَالـِكٍ رَضِيَ اللهُ عَـنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلـَيْهِ وَسَلـَّمَ : اِفـْتـَرَقَـتِ الـْيَـهُـوْدُ عَـلَى إِحْـدَى وَسَـبْعِـيـْنَ فـِرْقَةً فَـوَاحِدَةٌ فِـي الْـجَنَّةِ وَسَـبْعُـوْنَ فِي الـنَّارِ، وَافـْتـَرَقـَتِ النَّصَارَى عَلَى ثـِنـْتَـيْنِ وَسَبـْعِـيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعـُوْنَ فِي النـَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَـنَّةِ، وَالّـَذِيْ نَـفْـسُ مُحَمّـَدٍ بِـيَدِهِ لَتـَفـْتـَرِقـَنَّ أُمّـَتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِـيْنَ فـِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ  قـِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ:  اَلْجَمَاعَةُ.

Dari Sahabat ‘Auf bin Mâlik Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Umat Yahudi terpecah-belah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, maka hanya satu golongan yang masuk surga dan 70 (tujuh puluh) golongan masuk neraka. Umat Nasrani berpecah-belah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan 71 (tujuh puluh satu) golongan masuk neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga. Dan demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh akan terpecah-belah umatku menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, hanya satu (golongan) masuk surga dan 72 (tujuh puluh dua) golongan masuk neraka.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Wahai Rasûlullâh, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu ?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘al-Jamâ’ah.’

Riwayat lain

Dalam riwayat lain disebutkan:

كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ

“…Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku berjalan di atasnya.”

Hadis di atas secara eksplisit menjelaskan bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Itu sudah terbukti sekarang. Islam sudah terpecah menjadi berbagai aliran dengan ideologinya masing-masing. Sebenarnya,  adanya perpecahan sudah bermula pada masa setelah wafatnya Nabi. Tepatnya pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada waktu itu Islam terpecah menjadi 3 golongan, yaitu Syiah, Khawarij dan golongan pendukung Muawiyah.

Dari semua aliran, Nabi Muhammad menyebutkan hanya satu yang selamat. oleh karena itu, aliran-aliran Islam yang ada, saling mengakui bahwa satu golongan tersebut adalah kelompoknya. Bahkan untuk membuktikan bahwa aliran mereka yang benar, saling lempar kesalahan pun rela mereka lakukan.

Lantas siapa satu golongan yang Nabi kehendaki? Tidak lain adalah mereka yang berpegang teguh dengan Al-Quran, Hadis dan Ijma’ para sahabat yang sudah masyhur tidak akan sepakat akan kebohongan dan kesalahan.

Maksud Dari Berpegang Teguh pada Al-Quran, Hadis dan Ijma’ Sahabat 

Hukum Islam hanya berasal dari-Nya semata, sebagaimana yang telah termaktub dalam Al-Quran Qs. Al-An’am ayat 57  :

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah

Sampainya hukum tersebut kepada hamba-Nya melalui Nabi Muhammad saw. Oleh karena nya, yang menjadi rujukan utama perihal syariat pada masa itu adalah beliau sendiri. Kemudian pasca wafatnya Nabi Muhammad, yang menjadi rujukan selanjutnya adalah keluarga beliau seperti sayyidah Aisyah dan para sahabat, khususnya Khulafaur Rasyidin.

Mereka terus menyebar luaskan ilmu pengetahuannya kepada generasi muda, yang akan melanjutkan tugas mereka untuk berdakwah dan menyampaikan ilmu. Begitu pula dengan generasi setelahnya. Hingga pada masa para Ulama seperti: Imam empat Mazhab, Imam Asy’ari, Imam Maturidi, Imam Al Ghazali dan sebagainya.

Pada masa Ulama tersebut, syariat yang dibawa Nabi dirumuskan dan diabadikan menjadi kitab-kitab yang dikaji pada zaman sekarang. Maka dari itu, dengan mempelajari kitab-kitab mereka, berarti seseorang sudah berpegang teguh dengan Al-Quran, Hadis dan Ijma’ sahabat.

Redaktur: A. Bisri Fanani
Penyunting: M. Ihsan Khoironi

Tulisan Lainnya

Terpecahnya Islam; Hanya Satu yang Selamat

ilustrasi islam

Tulisan Lainnya