Search
Close this search box.

Masuk Surga Dengan Cinta

Masuk Surga Dengan Cinta

KAMPUS POJOK – “Termasuk syahid akhirat adalah orang yang rindu walaupun kepada hal yang diharamkan seperti amrad”. Begitu kalimat yang tertulis dalam salah satu kitab fiqih. Kaget juga pertama kali melihat pernyatan tersebut. Sebab ada kecocokan tersendiri bagi para bujang seperti penulis (tentu bukan pada masalah amrad-nya). Seakan-akan kerinduan yang hinggap terhibur dengan keterangan ini.

Karena keterangan ini agak asing di telinga, pembacaan pun diteruskan dan dijumpai pernyataan lanjutan berupa alasan yang dipaparkan oleh mushannif. Beliau menyambung kalimatnya, “Namun, dengan syarat ia menjaga dirinya dari kemaksiatan yang berasal dari kerinduannya, lebih-lebih berupa pandangan mata. Dan ketika ia berduaan dengan kekasihnya tidak terjadi hal yang dilarang agama. Juga tidak mengungkapkan kerinduannya pada siapapun”. Agaknya dengan alasan tadi boleh juga pernyataan mushannif di awal mengingat getirnya ketentuan-ketentuan yang dipaparkan beliau terlebih yang terakhir. 

Gubahan Syair Cinta

Beliau juga menampilkan sebuah hadis, “Jika kalian mencintai salah seorang diantara kalian, maka ungkapkanlah”. Memang seakan-akan hadis ini menyelisihi keterangan di atas. Namun, setelah dikaji ulang, ternyata yang dimaksud oleh hadis adalah pengungkapan cinta saja, bukan rindu. 

Kemudian beliau memaparkan beberapa syair,

Cukuplah rindu yang tak tersampaikan menjadi siksa di dunia

Demi Allah, tak akan lagi setelahnya di akhirat kelak

Bahkan mereka para pecinta akan mendapatkan surga

Dengan segala kenikmatannya sebab kesabarannya

Bagaimana tidak, mereka tak pernah sekalipun mengungkapkan

kecintaannya dan mereka menjaga diri dari melakukan dosa

Mereka tinggal di istana megah dan pangkat yang tinggi

Hingga mereka dapat melihat tuhan. Begitulah keterangannya

Mengenai  perasaan, ulama membagi fenomena perasaan dalam tiga tingkatan: menemukan kemudian menyukai lalu keinginan untuk mendapatkan. Untuk memudahkan dalam memahami, Imam Asy-Sya’rawi membuat sebuah analogi yang menarik, “Ketika berjalan di taman bunga, kamu melihat ada mawar yang sangat elok menawan (menemukan). Kemudian ada rasa senang di hatimu sehingga ada keinginan untuk dapat menikmati dengan lebih (menyukai). Lantas kamu mengulurkan tangan untuk memetiknya (keinginan mendapatkan). Saat kamu melihat mawar, tak seorang pun menegurmu. Begitu juga saat kamu merasa senang dengan mawar tersebut hingga menyukainya, tak ada aturan yang melarangnya. Tetapi saat mengulurkan tangan boleh jadi ada yang menariknya sehingga tak jadi memetik bunga. Sebab tertulis di depan taman ‘Dilarang memetik bunga’”. 

Karena terkadang tabiat manusia tidak mampu memisahkan tiga perasaan tadi, Allah melarang untuk melakukan poin pertama, menemukan. Sebagai contoh, ketika seorang laki-laki melihat wanita yang cantik jelita hingga ia terpesona, sesungguhnya ia sudah memasuki tingkatan kedua dari perasaan. Yaitu menemukan dan menyukai. Lalu saat ia hendak mendekati wanita tadi maka katakanlah, “Dia bukanlah milikmu, jadi jangan kau dekati!”. 

Hikmah

Oleh karenanya Allah melarang para hambanya mendekati zina. Melakukan mukadimah-mukadimahnya. Sebab apabila ia nekat, namun ia juga bertahan agar tak terjerumus ke zina, sesungguhnya ia telah menyiksa dirinya sendiri. Bagaimana tidak, ia akan menahan rasa rindu. Sebab kata Dilan, rindu itu berat. Dan agama melarang seseorang untuk memberatkan dirinya sendiri. 

Seperti salah satu teman penulis. Badannya kurus kering dan berkantung mata, sebab didera oleh kerinduannya kepada ‘sang kekasih’ katanya. 

Namun, ia melakukan pembelaan terhadap dirinya, “Loh, bukankah imam Al-Bushiri demikian juga? Bukankah salah satu baitnya mengatakan, “Apa karena kerinduanmu terhadap tetangga di Dzi Salam, engkau mengalirkan air matamu dengan darah’?, bukankah ini hanya sebatas ekspresi cinta yang muncul dari seseorang”.

Owalah, karepmu kah”, kataku sambil berlalu.

Redaktur: M. Faiq Fasya
Penyunting: M. Ihsan Khoironi

#semangatliterasi

Tulisan Lainnya

Masuk Surga Dengan Cinta

Masuk Surga Dengan Cinta

Tulisan Lainnya