Jelang Satu Abad NU dan Harlah Nurul Jadid, Ma’had Aly Nurul Jadid membuka Call for Paper Muktamar Pemikiran Mahasantri 2023. Kegiatan muktamar ini mengusung tema “Kontribusi Pemikiran Mahasantri Dalam al-Ulum ad-Diniyah As-Syar’iyyah (Ilmu Keislaman) di Indonesia.

Muktamar ini digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton – Probolinggo, Jawa Timur pada tanggal 10-12 Februari 2023.

Acara ini merupakan ajang khusus bagi mahasantri Ma’had Aly se-Indonesia. Kegiatan ini terbagi dalam empat bentuk, yakni call for paper, panel session, seminar nasional dan masa keakraban (makrab). Kegiatan call for paper merupakan kegiatan menulis dan seleksi naskah ilmiah. Sedangkan panel session akan disampaikan oleh peserta call for paper terpilih yang telah diseleksi oleh tim ahli dari pihak panitia.

Pada gelaran muktamar ini, panitia tidak memberikan sub-tema. Hanya saja, para mahasantri mendapat tantangan menulis dan menyampaikan presentasi sesuai bidang takhassus masing-masing Ma’had Aly.

Peserta Terpilih

Pada kesempatan muktamar kali ini, dua tulisan dari mahasantri Ma’had Aly An-Nur II Al-Murtadlo terpilih untuk disampaikan dalam panel session, mereka berdua M. Mahfud Ihsan Az-Zamami dan M. Iqbal Imami, mahasantri semester 8 yang menjadi delegasi Ma’had Aly An-Nur II untuk menghadiri muktamar kali ini.

Dengan mengusung tema Fikih Tashni’, kedua delegasi menjelaskan panjang lebar tentang hal-hal yang berkaitan erat dengan industri. Panelis pertama dari Ma’had Aly An-Nur II adalah M. Mahfud Ihsan Az-Zamami yang membawa tema  “Fikih Tashni: Kontribusi Mahasantri dalam Membangun Narasi Syar’i di Industri”, beliau menyampaikan dalam presentasinya:

“Ada 3 alasan kita harus mengkaji industri : industri memiliki peran primer terhadap negara Indonesia, ekonomi syari’ah cakupannya masih terlalu umum, desakan untuk bermadzhab secara manhaji” 

Selain itu dalam penyampaiannya beliau juga menjelaskan tentang etika dalam berindustri serta maqashid syari’ah nya.

Panelis kedua dari Ma’had Aly An-Nur II, beliau adalah M. Iqbal Imami yang mengangkat tema “Mewujudkan indonesia sebagai produsen halal dunia antara food safety dan keakuratan BPOM”. Dengan fokus pada studi kasus tentang industri beliau juga menawarkan konsep tentang halal menurut islam, dalam materinya beliau menyampaikan:

“Indikator halal itu adalah apa yang dianggap oleh bangsa arab baik, karena orang arab selektif dalam urusan makanan, halal itu bukan apa yang dianggap individu halal melainkan menurut orang arab”

Setelah menyampaikan naskah, setiap naskah panelis akan diuji oleh peserta melalui pertanyan-pertanyaan yang diajukan langsung oleh setiap peserta. 

Redaktur: Samsul Arifin
Penyunting: M. Ihsan Khoironi