Search
Close this search box.

Apa itu Akhlak?

Manusia adalah makhluk sosial yang tak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan orang lain, dan pastinya dalam menjalani kehidupan itu kita harus berkomunikasi antar sesama untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan. Di samping itu, kita juga perlu untuk saling menilai satu sama lain tentang perilaku kita agar kita dapat mengetahui mana sikap atau perilaku yang harus dibenahi dalam kehidupan sehari-hari . Dan sering kali Ketika berkomunikasi dengan sesame, banyak sekali sesuatu yang seharusnya tidak perlu kita ungkapkan harus kita keluarkan dengan alasan agar terjalinnya sebuah hubungan social, misalnya; saat kita membeli sayur di pedagang sayur, kita terlalu banyak membicarakan hal yang tidak perlu seperti; membicarakan orang lain (gibah) tentang sikap atau perilakunya yang kurang cocok bagi kita dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Dan dalam hal ini (menilai sesama) kita sering kali menyangkut pautkan penilaian kita dengan akhlak, misalnya; perkataan seseorang ke tetangganya saat berbelanja sayuran, “Bu, orang sebelah itu ternyata tidak punya akhlak ya, karena kemarin saya melihatnya memarahi anak muda di tempat umum.” Kemudian tetangganya pun menjawab, “Iya, saya juga sering dengar kalau orang itu sering marah-marah saat telfon dengan saya, tapi dia selalu ramah ketika bertemu dengan saya, masa iya dia tidak punya akhlak?” “Namanya juga manusia bu, mana mau dipandang jelek, iya kan”. Sang tetangga pun dengan cepat menganggukkan kepala menyutujui.

Dari contoh di atas, mereka berdua telah salah dalam menilai tetangga sebelahnya sendiri dengan mengatakan tidak mempunyai akhlak, padahal mereka belum mengetahui apa itu akhlak, dan bisa jadi dia marah-marah sebab faktor lain semisal karena ia sedang bekerja dalam rangka menegur anak buahnya. Dan untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan dalam menilai seseorang alangkah baiknya kita mengetahui tentang definisi dari akhlak itu sendiri serta tidak terburu-buru dalam menilai sesama.

Adapun keberadaan akhlak dalam agama Islam itu sangatlah penting, karena Nabi kita itu di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sesuai dengan hadis nabi yang artinya “Aku di utus untuk menyempurnakan akhlak.” Akhlaq menurut Imam Ghazali ialah tabiat seseorang (manusia), sedangkan tabiat sendiri ialah watak asli seseorang (manusia) yang keluar tanpa adanya paksaan ataupun tujuan. Dan dari definisi di atas dapat kita ketahui bahwa semua manusia pasti memiliki akhlak. Adapun akhlak sendiri itu dibagi menjadi dua; pertama ialah akhlak yang bagus dan yang keduaialah akhlak yang buruk.

Setelah kita mengetahui definisi akhlak serta pembagiannya, maka kita harusnya lebih berhati-hati dalam menilai sesama, karena akhlak sendiri itu berupa tabiat. Dan untuk mengetahui tabiat seseorang itu tidaklah mudah, dalam artian sebuah tabiat tidaklah bisa diketahui hanya melihat secara dzohir nya saja ataupun di dapat dengan sekali atau dua kali komunikasi saja, bahkan perilaku seseorang yang sering keluar dengan adanya tujuan ataupun paksaan itu tidak bisa di sebut dengan tabiat sesuai definisi di atas semisal; ada orang yang setiap hari melakukan sedekah dengan tujuan agar ia dianggap sebagai orang yang baik. Oleh karena itu memang butuh untuk sering berkomunikasi agar dapat mengetahui atau memahami tabiat seseorang. Dan untuk mengetahui seseorang (manusia) mempunyai akhlak yang bagus atau jelek itu akan di bahas di tulisan selanjutnya.

Disarikan dari: Ihya ‘Ulumuddin

Penulis: Rikza

Tulisan Lainnya

Apa itu Akhlak?

Tulisan Lainnya