Search
Close this search box.

Menyadari Bahwa Semua Bersumber Dari Allah

kaum-nabi-nuh-ilustrasi-_140424175227-682

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّآ اَخَذْنَآ اَهْلَهَا بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُوْنَ – ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ

اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Dan Kami tidak mengutus seorang nabi pun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan agar mereka (tunduk dengan) merendahkan diri. Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak, lalu mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan,” maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari. (Q.S Al-A’raf : 94-95)

Belajar dari kaum terdahulu!

Sejarah mencatat bahwa banyak siksaan atau azab yang diturunkan oleh Allah kepada kaum utusannya. Dan bisa dilihat bahwa mereka semua adalah golongan orang-orang  yang durhaka dan mendustakan risalah  yang telah dibawa oleh utusannya. Allah tidak akan menurunkan siksa kepada kaum yang taat kepada utusan Allah.

Allah tidak pernah menurunkan utusan pada suatu negeri kemudian penduduk negeri tersebut mendustakan dan mendurhakai utusan tersebut, kecuali Allah akan menyiksa dan menurunkan azab kepada penduduk negeri tersebut. Mengapa Allah menimpakan azab kepada penduduk tersebut? Supaya penduduk tersebut sadar, mereka adalah manusia biasa yang lemah dan hina, dan mereka bisa membuka hati dan beriman kepada Allah SWT di kemudian hari.

Tatkala penduduk suatu negeri yang sebelumnya mendustakan risalah Allah yang dibawa oleh para utusanya menyakini dan beriman kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan kebaikan berupa kekayaan harta benda dan kesehatan badan sebagai ganti dari azab dan siksa yang sebelumnya diturunkan kepada mereka.

Namun sekali lagi, kaum terdahulu mempunyai sifat sombong yang sudah melekat pada diri mereka. Ketika Allah memberi mereka kenikmatan yang besar berupa kekayaan dan kesehatan tubuh sebagai ganti dari siksa yang pernah Allah berikan, mereka tidak mensyukurinya, bahkan mereka menyombongkan diri dengan berkata apa yang menimpa mereka sudah terjadi pada nenek moyang mereka. Oleh karena itu, Allah  kembali menimpakan azab kepada mereka secara tiba-tiba.

Hikmah yang bisa kita ambil adalah sebagai manusia yang hina sebaiknya kita merasa bahwa kita manusia yang lemah dan membutuhkan Allah SWT dalam semua aspek kehidupan kita. Di lain sisi, tatkala Allah memberi nikmat kepada kita, apapun bentuk nya, maka seyogyanya kita selalu bersyukur atas nikmat tersebut. Dengan mensyukuri apapun yang diberikan Allah , Allah pun akan menambah nikmat-Nya yang diberikan kepada kita.

Surah Al-A’raf ayat 94 dan 95

Pengajian Tafsir Jalalain Bersama Dr. KH. Fathul Bari, S.S, M.Ag

14 Agustus 2021

Penulis: Vicky

Penyunting: Abror

Tulisan Lainnya

Menyadari Bahwa Semua Bersumber Dari Allah

kaum-nabi-nuh-ilustrasi-_140424175227-682

Tulisan Lainnya