Siapa yang tidak mengenali Abu Hurairah seorang sahabat Nabi yang sangat mulia dan juga merupakan periwayat hadis yang paling banyak. Tak jarang kita menemui hadis yang diriwayatkan beliau.

Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhir. Beliau merupakan orang Dausi berasal dari Bani Daus bin Adtsan. Kabilah Daus ini berasal dari Al-Azd sedangkan Al-Azd sendiri merupakan kabilah Yumaniah Qathaniyah yang terkenal terjaga nasab keturunnanya.

Abu Hurairah dilahirkan pada tahun 598 M di wilayah Yaman. Beliau sebelum memasuki Islam adalah seorang anak kecil yatim dan fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan. Namanya dulu sebelum masuk Islam adalah Abdus-Syams (Hamba Matahari).

Ayahnya menamainya sebagai Abu Hurairah yang berarti (ayah atau pemilik kucing) karena kecintaannya merawat dan memelihara kucing.

Abu Hurairah adalah pria berkulit sawo matang, jarak antara kedua bahunya memiliki dua jalinan rambut, kedua gigi serinya jarang, Abu Hurairah menyemir ubannya berwarna merah, kulitnya putih halus, berjenggot kemerah-merahan dan gemar mengenakan kain wol kasar.

Ketika itu, Abu Hurairah hijrah dari Yaman ke Madinah pada penaklukan Khaibar dan hal ini terjadi pada tahun tujuh hijriyah. Abu Hurairah menyatakan masuk Islam dihadapan Ath-Thaufail bin Umr di Yaman sebelum berangkat ke Madinah. Sesampainya Abu Hurairah di Madinah, beliau langsung salat Subuh di belakang Saba bin Ar-Fathah yang ditugaskan oleh Rasulullah SAW, yang pada saat itu Rasul sedang perang Khaibar.

Latar Belakang Abu Hurairah Menjadi Periwayat Hadis Terbanyak

Abu Hurairah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW dengan gelar Al-Muktsirun berarti orang yang meriwayatkan hadis paling banyak. Beberapa pendapat mengenai latar beliau mengenai periwayat hadis paling banyak antara lain sebagai berikut :

1. Menurut Abdul Majid Khan, faktor yang menyebabkan Abu Hurairah menjadi periwayat hadis paling banyak di antaranya :
   • Rajin menghadiri majelis nabi
   • Selalu menemani Rasulullah SAW, karena beliau sebagai penghuni Suffah di Masjid Nabawi
   • Kuat ingatannya, karena beliau salah satu sahabat yang mendapatkan doa dari Nabi sehingga hapalannya kuat dan tidak pernah lupa apa yang di dengar dari Rasulullah SAW
2. Menurut Muhammad Kholid itu dikarenakan Abu Hurairah menjadi pewaris terbanyak pertama dan beliau memiliki waktu luang yang banyak untuk bersama Nabi Muhammad SAW dari pada sahabat yang lain. Selanjutnya, beliau memiliki ingatan yang kuat dan lalu menceritakannya, karena keyakinan menyebarluaskan hadis-hadis tersebut adalah tanggung jawab terhadap agama dan hidupnya.
3. Menurut Imam Syafi’i, ada beberapa faktor yang menyebabkan Abu Hurairah menjadi perawi hadis terbanyak, yakni:
   • Banyak menghadiri majelis
   • Senang belajar dengan banyak guru dan sahabat Nabi Muhammad SAW
   • Gemar menuntut ilmu
   • Menyempurnakan ilmunya pada sembilan ilmu fikih
4. Menurut Ibnu Hajar bahwa Abu Hurairah menjadi perawi paling banyak karena Abu Hurairah sering bersama Rasulullah SAW dan sering meriwayatkan hadis dari Rasul. Orang-orang muhajirin dan Anshar pun tidak meriwayatkan hadis seperti hadis yang Abu Hurairah riwayatkan.

Jumlah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah adalah 5374 dan sebab beliau selalu mendatangi majelis Rasulullah. Jadi dapat disimpulkan bahwa Abu Hurairah adalah seorang yang kuat hapalannya dan mengingat semua yang Nabi Muhammad SAW sampaikan.

Saat itu Abu Hurairah bertanya pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sungguh aku telah mendengar banyak hadis darimu, tetapi kemudian aku lupa.” Mendengar itu, Rasulullah berkata kepada Abu Hurairah, “Beberkanlah selendangmu.” Abu Hurairah membeberkan selendangnya dan Rasul memerintahnya untuk melipatnya. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Abu Hurairah segera melipat selendangnya. Sejak saat itu, beliau tidak pernah lupa lagi apa yang telah disampaikan Rasulullah SAW.

Wafatnya Abu Hurairah

Abu Hurairah meninggal dunia pada tahun ke 57 H atau 678 M diusianya yang ke-78 tahun. Beliau meninggal dikarenakan oleh penyakit dan kemudian dimakamkan di pemakaman Al-Baqi.

Abu Hurairah menghabiskan sisa hidupnya untuk mengajar hadis di Madinah dan memerintah dalam waktu singkat sebagai gubernur Bahrain pada masa pemerintahan Umayyah awal. Begitulah kisah Abu Hurairah yang merupakan sosok sahabat Rasulullah SAW dengan keistimewaannya sebagai periwayat hadis terbanyak. Semoga menginspirasi banyak kaum muslim dan semoga memberi kita wawasan akan sejarah Islam lebih banyak.

Penulis: Jaiz Kholiq
Penyunting: Syachrizal Nur R. S